Sukabumi, 17 Desember 2024 – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PDI Perjuangan, Anang Janur, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana alam yang melanda 39 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Bencana yang meliputi banjir bandang, pergerakan tanah, dan longsor ini telah menimbulkan duka mendalam bagi ribuan korban.
Anang Janur menyoroti kemungkinan hubungan antara bencana tersebut dengan konversi hutan lindung menjadi hutan produksi.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak perubahan lingkungan yang terjadi, khususnya mengingat perluasan hutan produksi dari hutan lindung yang pernah disampaikan fraksi PDI Perjuangan melalui Pandangan Umum di Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi pada tahun 2013, saat kepemimpinan Bupati H. Sukma Wijaya.
“Saya prihatin dan turut berduka cita atas bencana ini,” ujar Anang Janur pada Selasa (17/12/24).
“Saya terus bertanya-tanya, apakah penggundulan hutan menjadi salah satu penyebabnya. Karena bencana kemarin ada 10 titik di ruas jalan provinsi di sekitar Hutan Pasir Piring yang mengalami longsor, apa mungkin karena itu,” ungkapnya.
Anang Janur mengingatkan bahwa fraksi PDI Perjuangan pernah menyampaikan pandangan umum terkait konversi hutan lindung menjadi hutan produksi pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi tahun 2013.
“Saya sudah memprediksi akan ada dampak terhadap lingkungan, dan kini kita merasakan akibatnya. Mungkin saja bencana ini terkait dengan perubahan tersebut,” tambahnya.
Ia mencontohkan kasus perubahan hutan lindung di Pasir Piring yang kini menjadi hutan produksi. Menurutnya, perubahan tersebut berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, dan bencana yang terjadi saat ini bisa jadi merupakan salah satu buktinya.
Anang Janur berharap pemerintah daerah dapat mengevaluasi kebijakan konversi hutan dan mengambil langkah-langkah pencegahan bencana di masa mendatang.
Dengan keprihatinan yang mendalam, Anang Janur mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap kebijakan yang diambil.
“Kita harus belajar dari kejadian ini dan berusaha mencegah agar tidak terulang di masa depan,” tutupnya.