Bogor Kota,11 Desember 2024 | Satpol PP Kota Bogor berencana menduplikasi Program Sekolahku Tertib (Sekuter) untuk menertibkan pengamen dan anak punk yang sering kembali ke jalan setelah ditertibkan. Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syach, menyatakan bahwa program ini merupakan solusi efektif untuk mengatasi masalah tersebut.
Kolaborasi Antar Instansi
Satpol PP Kota Bogor akan bekerja sama dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait, mirip dengan Program Sekuter yang sebelumnya digunakan untuk menangani tawuran antar pelajar.
“Kami ingin ada kolaborasi. Setelah pengamen dan anak punk ditangkap, mereka akan dimasukkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) yang dijalankan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) atau program dari Dinas Sosial (Dinsos),” ujar Agustian kepada Radar Bogor.
Meningkatkan Kompetensi
Melalui program ini, Agustian berharap para pengamen dan anak punk akan memiliki kompetensi untuk bekerja atau berwirausaha, sehingga mereka tidak lagi bergantung pada kehidupan di jalan.
“Saya sedang merancang kolaborasi ini. Karena ini bukan soal anggaran, tapi kemauan,” tambahnya.
Pendekatan Humanis
Selama ini, Satpol PP Kota Bogor hanya mendorong agar para pengamen dapat bekerja tanpa memaksa dan tidak mengganggu pengguna jalan.
“Salah satunya pengamen di Simpang Jambu Dua. Mereka kami beri diskresi, tapi tidak boleh mengganggu dan memaksa. Dengan pola ini, masyarakat juga lebih terhibur. Walaupun idealnya tidak boleh mengamen dan mesti ada yang menindaklanjuti,” jelas Agustian.
Dengan adanya program ini, diharapkan masalah pengamen dan anak punk di Kota Bogor dapat ditangani dengan lebih efektif dan humanis, memberikan mereka kesempatan untuk hidup yang lebih baik.