Pandeglang, 20 Agustus 2024 – Kondisi kemarau yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Pandeglang mulai berdampak signifikan terhadap lahan pertanian. Data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang mencatat sekitar 1.000 hektare lahan sawah di Pandeglang terancam mengalami kekeringan.
Kepala DPKP Pandeglang, M. Nasir, menyatakan bahwa data tersebut diperoleh dari hasil pendataan yang dilakukan oleh DPKP, Dirjen Perkebunan, Dinas Pertanian Provinsi Banten, dan mahasiswa Politeknik Engineering Pertanian Indonesia (PEPI). “Ini sudah masuk kemarau, berdasarkan hasil laporan dari teman-teman UPT dan dari data yang sudah ada, kami melihat ada lebih dari 1.000 hektare sawah yang mengalami kekeringan,” katanya, Selasa (20/8/2024).
Nasir menjelaskan bahwa ribuan hektare lahan tersebut tersebar di 35 kecamatan di Pandeglang, dengan berbagai tingkat keparahan. Lahan pertanian yang terancam kekeringan tersebar di Kecamatan Cikeusik, Angsana, Munjul, Panimbang, Patia, Pagelaran, Bojong, Picung, dan Sindangresmi.
“Wilayah-wilayah yang kering di antaranya Kecamatan Cikeusik, Angsana, Panimbang, dan beberapa kecamatan lain, termasuk wilayah-wilayah di area pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang. Kemarin saya juga meninjau beberapa titik, memang tidak ada sumber airnya,” ujarnya.
Untuk mengatasi ancaman kekeringan ini, pihaknya bergerak cepat dengan melakukan penelusuran di semua titik yang terancam zona kekeringan. “Upaya-upaya yang kami lakukan adalah mengidentifikasi semua potensi air permukaan. Jika sudah ada, kami titipkan dan hibahkan pompa-pompa yang jumlahnya lebih dari 500 unit. Bahkan, kemarin ada tambahan sebanyak 20 unit dari Kabupaten Tangerang sebagai upaya untuk mengamankan tanaman yang ada,” jelas Nasir.