Scroll untuk baca artikel
Journal-Media-nes
https://www.effectiveratecpm.com/zq4s6cex?key=1e1190f2e60de2e28cae5a341d9fb94d
Keamanan-Cyber

Kabar Daerah

Diduga terjadi Penggelapan PIP milik Siswi di SMPN 1 Bojongmanik, SARMAN : Saya Akan Laporkan Oknum Pihak Sekolah

137
×

Diduga terjadi Penggelapan PIP milik Siswi di SMPN 1 Bojongmanik, SARMAN : Saya Akan Laporkan Oknum Pihak Sekolah

Sebarkan artikel ini

Lebak, – Oknum guru Sekolah Menengah Pertama Negri (SMPN) 1 Bojongmanik diduga telah Gelapkan sejumlah uang bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) milik siswa. Sarman, Salah satu wali murid akan secepatnya laporkan oknum guru tersebut ke Aparat Penegak Hukum (APH). Lokasi sekolah Di Desa Bojongmanik, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak-Banten. Rabu (9/5/2024).

Sarman selaku wali murid atau orang tua korban mengatakan, ia akan secepatnya melaporkan oknum guru SMPN 1 Bojongmanik tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH).

Red-and-Black-Bold-Minimalist-News-Update-Instagram-Reels-Video

“Iya betul saya akan secepatnya melaporkan oknum guru SMPN 1 Bojongmanik yang diduga telah gelapkan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) milik anak saya. Berdasarkan hasil pengecekan di Sipintar tertera jelas adanya dana yang masuk ke rekening dan disalurkan pada tahun 2019,2020 dan 2022, Tapi saya tidak pernah menerimanya dan buku tabungan dan ATM waktu itu disimpan di sekolah SMPN 1 Bojong manik.”ungkapnya

Saya sudah memastikan dan menanyakan ke anak saya tidak pernah menerima bantuan PIP selama bersekolah di SMPN 1 Bojongmanik, sedangkan anak saya sekarang sudah duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 1 Bojongmanik”sambungnya.

Pada saat dikonfirmasi ,Kepala Sekolah SMPN 1 Bojongmanik, Neneng Julaeha didampingi guru-guru mengaku dan menjelaskan bahwa Kepala sekolah yang saat ini baru, yang lama sudah pensiun.

“Saya menjadi Kepala sekolah baru tahun 2022. Memang dulu disini banyak masalah soal PIP namun sudah saya benahi. Dulu memang buku tabungan dan kartu ATM disimpan di Sekolah namun sudah saya benahi untuk dikembalikan ke semua wali murid.”Jelasnya

“Untuk masalah ini kami juga kaget, namun bagaimana cara menyelesaikannya karena Pengurus PIP dan Kepala sekolah yang lama sudah pensiun,” tambahnya

“Tolonglah, saya minta hal ini jangan di exspos, di media dan Untuk orang tua murid tolong di ikhlaskan saja soal ini. Jangan di Ramai-Ramaikan, kalau Ramai Nanti bisa-bisa saya pindah lah,” Kata kepala sekolah Neneng

Baca Juga  Bencana Tanah Longsor di Cisarua,Bogor: Bangunan Rusak Parah dan Upaya Evakuasi Korban

Namun menurut Sarman selaku Walimurid, Hal tersebut bukan soal ikhlas tidak ikhlas nya namun ini soal hak siswa, dan tanggung jawab serta amanah pihak Sekolah, tidak bisa dibiarkan begitu saja,ia mengatakan bahwa ia menduga masih banyak murid-murid yang nasibnya sama seperti anaknya.

“Dalam hal ini saya duga bukan anak saya saja yang mengalami hal semacam ini, bisa saja ada siswa yang lain juga sama”,ucapnya

“Menurut saya Pihak sekolah tidak ada tanggung jawabnya sebagai lembaga Pendidik Dalam masalah ini karena tidak ada itikad baik untuk mengembalikan hak anak saya selaku penerima Bantuan KIP program Indonesia pintar padahal Saya datang ke sekolah baik-baik meminta pertanggung jawaban”pungkasnya

Konten-Facebook-Berita-Umum-Kutipan-Merah-Putih-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole