Scroll untuk baca artikel
Journal-Media-nes
https://www.effectiveratecpm.com/zq4s6cex?key=1e1190f2e60de2e28cae5a341d9fb94d
Kabar Daerah

Pembangunan Rabat Beton di Desa Wangunjaya Diduga Asal Jadi: Masyarakat Resah

191
×

Pembangunan Rabat Beton di Desa Wangunjaya Diduga Asal Jadi: Masyarakat Resah

Sebarkan artikel ini

Lebak, 23 September 2024 – Pembangunan rabat beton di Desa Wangunjaya, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Banten, yang baru saja rampung beberapa bulan lalu, kini menuai kontroversi. Berdasarkan hasil investigasi awak media di lokasi pembangunan jalan yang terletak di Kampung Parung Gedong, ditemukan indikasi bahwa proyek tersebut dikerjakan dengan kualitas yang kurang memadai.

Dok.Papan Informasi Publik Desa Wangunjaya

Proyek pembangunan jalan dengan volume fisik 334×2,5×0,12 meter ini didanai oleh APBDesa tahun 2024 dengan nilai pengadaan sebesar Rp155.000.000. Namun, hasil investigasi menunjukkan bahwa pembangunan tersebut diduga kurang bahan pokok seperti semen dan pengerjaannya tidak merata. Akibatnya, jalan yang baru saja selesai dibangun sudah mulai pudar dan pecah-pecah.

Red-and-Black-Bold-Minimalist-News-Update-Instagram-Reels-Video

Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya, “Baru beberapa bulan selesai, tapi jalan sudah rusak. Ini jelas ada yang tidak beres. Kami menduga ada oknum yang ingin meraih keuntungan pribadi dengan mengurangi kualitas bahan.”

Sementara itu, pihak Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangannya terkait dugaan ini. Masyarakat berharap agar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lebak segera turun tangan untuk menyikapi pembangunan rabat beton yang diduga dikerjakan asal jadi.

“Kami meminta DPMD Kabupaten Lebak agar segera turun tangan dan melakukan pemeriksaan terhadap proyek ini. Jangan sampai masyarakat yang dirugikan,” ujar salah satu warga.

Ketika awak media mencoba menghubungi Kepala Desa Wangunjaya melalui pesan WhatsApp untuk meminta penjelasan mengenai kualitas bangunan tersebut, ia hanya menjawab singkat, “Oh, muhun yang memutuskan di lapangan dan sertifikasi PDTI.”

Pernyataan ini menimbulkan banyak dugaan di kalangan masyarakat. Mereka mempertanyakan bagaimana proyek dengan kualitas seperti itu bisa lolos sertifikasi PDTI. “Ada apa ini? Perlu pihak terkait untuk mengkroscek pembangunan rabat beton ini langsung di lapangan,” tambah warga lainnya.

Baca Juga  Pj Bupati Bogor Kurang Peka, Dalam Melayani Aspirasi JPKP Nasional Bogor Raya

Hingga berita ini ditayangkan, pihak pelaksana proyek belum memberikan keterangan resmi. Masyarakat berharap agar ada transparansi dan tindakan tegas dari pihak berwenang untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur desa dilakukan dengan baik dan tidak merugikan masyarakat.

Konten-Facebook-Berita-Umum-Kutipan-Merah-Putih-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole