Bogor, 17 September 2024 – Pemerintah Kabupaten Bogor kembali menyalurkan bantuan keuangan kepada desa-desa di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Program ini bertujuan untuk membantu perputaran roda perekonomian masyarakat hingga ke pelosok desa. Salah satu desa penerima bantuan keuangan tersebut adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bantuan keuangan yang diterima Desa Gunung Malang digunakan untuk pengaspalan jalan lingkungan di beberapa kampung, yaitu Kp. Areska RW. 01, Kp. Curug Luhur RW. 02, Kp. Tegallangkap RW. 03, Kp. Cibitung RW. 06, dan Kp. Sukamulya RW. 07.
Total anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp. 1 miliar, dengan volume pekerjaan sepanjang 7155 meter, lebar 1 meter, dan ketebalan 0,03 meter.
Namun, sangat disayangkan bahwa proyek ini di bangun tidak masksimal.Pasalnya pengaspalan yang baru saja selesai beberapa hari lalu kini sudah mengalami banyak kerusakan, sehingga membuat warga mengeluh.
“Saya sebagai warga Desa Gunung Malang ingin mengungkapkan rasa kecewa saya terhadap pengaspalan jalan lingkungan yang baru selesai beberapa hari lalu, kini sudah rusak. Bahkan, banyak yang sudah terlihat seperti sebelum diaspal. Saya juga mencoba melihat hasil di tempat lain, ternyata sama, ketebalan aspal hanya sekitar 0,01 meter, dan di semua titik pengaspalan sudah rusak lagi,” ucap salah satu warga.
Warga lainnya menambahkan,tak terhenti disitu saat wartawan mewawancari masyarkat yang ada disekitar wilayah tersebut juga mengeluhkan hasil prmbangunan yang baru daja selesai.
“Awalnya saya hanya ingin melihat hasil pengaspalan di lokasi lain yang bersamaan dengan tempat saya, dan ternyata hasilnya sama buruknya. Saat saya lewat jalan menuju kolam renang pribadi Kepala Desa, saya lihat jalan itu juga diaspal bersamaan dengan pengaspalan di tempat saya, padahal lokasi itu tidak ada di papan proyek.”
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) masih belum bisa dihubungi. Sementara itu, pihak pelaksana yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa mereka sudah mengerjakan semuanya sesuai volume yang tertera, dan aspal yang digunakan pada jalan menuju kolam renang pribadi Kepala Desa merupakan aspal sisa.
“Saya sudah melakukan pekerjaan sebaik mungkin sesuai volume yang tertera pada papan informasi. Jika ada yang tidak rata, mungkin itu akibat pengerasan, jadi hal yang wajar ketebalan tidak rata. Untuk menjaga kekurangan volume saat diperiksa inspektorat nanti, sisa aspal saya pakai untuk mengaspal jalan menuju kolam renang pribadi Pak Kades,” ucap pelaksana proyek, Abay.
Pernyataan Abay selaku pelaksana proyek tentunya membuat keadaan semakin rancu. Jika memang ada aspal sisa, mengapa harus ada warga yang mengeluh karena pengaspalan di tempatnya sudah rusak dalam hitungan hari?
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek bantuan keuangan ini. Masyarakat berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki pembangunan yang menelan anggaran cukup besar ini,dan memastikan bahwa bantuan keuangan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat desa.