Nasional-BIRO Komite Palestina PBB (CEIRPP) mengapresiasi komitmen Indonesia, dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Apresiasi itu merujuk pada dukungan yang diberikan seluruh lapisan di Indonesia, mulai dari rakyat hingga pemerintah yang bersatu dalam mendukung Palestina.
Ketua CEIRPP sekaligus Wakil Tetap Senegal untuk PBB, Duta Besar Cheikh Niang, Kamis lalu mengungkapkan secara khusus terima kasih atas dedikasi Indonesia. Dikatakan Niang, sejak didirikannya komite pada tahun 1975, negara Indonesia selalu memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan merupakan negara pertama di dunia yang mengakui Palestina sebagai negara.
Sejarah mencatat, dukungan Indonesia pada kemerdekaan dan kedaulatan Palestina tak bisa dilepaskan dari amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan. Implementasi dari sikap politik itu antara lain dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 dan menggalang Gerakan Nonblok pada tahun 1961 yang turut diinisiasi Indonesia.
Dua fakta sejarah tersebut hingga saat ini turut mewarnai dukungan Indonesia pada perjuangan kemerdekaan Palestina. Di sisi lain, sejarah juga mencatat, Palestina adalah salah satu entitas atau negara yang pertama kali turut mengakui kedaulatan Indonesia.
Dimana pada tahun 1948, Mufti Agung Palestina Haji Amin El Husni berkunjung ke Indonesia untuk menyampaikan dukungan Palestina atas perjuangan kemerdekaan Indonesia. Komitmen Indonesia dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Palestina tidak pernah surut. Komitmen itu diwujudkan dalam beragam kancah internasional.
Komitmen tersebut ketika Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pandangan Indonesia dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, bulan Mei 2021 beberapa tahun lalu di New York, Amerika Serikat. Menlu Retno mendesak PBB mengirimkan pengawas internasional ke Jerusalem untuk mencegah siklus kekerasan berulang terhadap warga Palestina.
Di depan Sidang Majelis Umum PBB tersebut, Menlu Retno mengatakan, penjajahan adalah inti persoalan Palestina-Israel. Komitmen lainnya adalah Indonesia sangat peduli atas kemanusiaan dan bantuan kemanusiaan di Palestina.
Berdasarkan data Kemenlu awal Juni 2024, Indonesia telah menyalurkan 4.500 ton bantuan, yang semuanya didistribusikan melalui jalur darat dan udara. Bahkan Menlu Retno memastikan pengiriman bantuan tidak akan pernah dihentikan, dan akan terus dilakukan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan para pengungsi Palestina.
Selain itu, Indonesia secara konsisten mendorong tercapainya gencatan senjata permanen di Palestina. Termasuk mendorong agar semakin banyak negara-negara di dunia untuk terus mendukung Negara Palestina sebagai anggota penuh PBB. Per Juni 2024, sudah ada 144 negara mendukung.
Tentu kita paham bahwa apresiasi Biro Komite Palestina PBB kepada Indonesia atas perjuangan Palestina adalah sesuatu yang sudah sepantasnya diberikan. Sebagai warga negara kita pun bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Presiden Jokowi, termasuk Menlu Retno yang selalu berada di garda terdepan dalam membela dan berjuang untuk Palestina. Komitmen tersebut pun akan tercatat dalam sejarah.
