Scroll untuk baca artikel
Journal-Media-nes
https://www.effectiveratecpm.com/zq4s6cex?key=1e1190f2e60de2e28cae5a341d9fb94d
Keamanan-Cyber

Nasional

Dari Berkemah Hingga Membangun Karakter: Menggali Potensi Remaja Melalui Kepramukaan,Menpora Tegaskan Pramuka Tetap Menjadi Ekstrakulikuler Sekolah

155
×

Dari Berkemah Hingga Membangun Karakter: Menggali Potensi Remaja Melalui Kepramukaan,Menpora Tegaskan Pramuka Tetap Menjadi Ekstrakulikuler Sekolah

Sebarkan artikel ini

Jakarta,|JOURNALMEDIANEWS- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menegaskan Pramuka tetap menjadi pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh sekolah.

“Kami sudah koordinasi dengan Kemendikbud, jadi kayaknya ada miskomunikasi. Tapi intinya adalah Pramuka tetap menjadi ekstrakurikuler yang wajib dijadikan opsi di sekolah,” ujar Dito di Istana Kepresidenan di Jakarta pada Jumat (5/4/2024), merespons narasi soal Pramuka menjadi ekstrakurikuler tak wajib di sekolah, dikutip dari Antara.

Red-and-Black-Bold-Minimalist-News-Update-Instagram-Reels-Video

Dito menuturkan berdasarkan informasi yang dia terima, Pramuka justru akan dimasukkan ke dalam kegiatan kurikuler.

Pramuka akan dimasukkan ke Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Menurut saya, dengan masuknya Pramuka di Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, itu orang yang ikut Pramuka, siswa, mahasiswa yang ikut Pramuka bisa mendapatkan poin tambahan informal pendidikan,” terangnya.

Menurut menpora, hal ini akan memperkuat gerakan Pramuka dan akan meningkatkan minat generasi muda untuk mengikuti Pramuka.

“Mungkin ini harus diglorifikasi dan diangkat ke publik. Jadi ini sangat bagus,” kata dia.

Sebelumnya Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menyatakan adanya wacana memasukkan pola-pola pendidikan kepramukaan dan perangkat ajarnya ke dalam Kurikulum Merdeka sebagai korikuler.

Apabila wacana tersebut disahkan, maka pola pendidikan kepramukaan akan berubah jadi kokurikuler atau bagian dari jam pelajaran. Nino menyebut wacana ini salah satunya sudah dibahas dalam diskusi dengan Kwartir Nasional yang difasilitasi Komisi X DPR RI.

“Alhamdulillah ada kesepakatan, ada titik-titik temu, yang ke depannya kita eksplorasi lebih lanjut. Salah satunya adalah kesepakatan untuk mengintegrasikan pola-pola pendidikan kepramukaan beserta perangkat ajarnya–modul-modul, silabus–ke dalam Kurikulum Merdeka sebagai kokurikuler,” jelas Nino dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbudristek RI di Gedung DPR RI pada Rabu (3/4/2024) lalu.

Baca Juga  Presiden Joko Widodo (Jokowi) Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium PT Indonesia BTR New Energy Material

Nino menjelaskan, kokurikuler adalah bagian dari jam pelajaran.

“Jadi semua murid harus mengikuti kokurikuler. Dan bagian dari kokurikuler itu akan kita integrasikan pola-pola pendidikan kepramukaan, termasuk modul-modul dan perangkat lainnya yang di pramuka itu sudah sangat kaya,” papar Nino.

Sementara, Mendikbudristek Nadiem menegaskan gagasan pendidikan Pramuka untuk menjadi kokurikuler adalah wacana, bukan janji atau komitmen.

Dia berharap agar bisa melanjutkan diskusi dengan Kwarnas Pramuka untuk mengintegrasikan nilai-nilai kepramukaan ke dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) setelah terbitnya Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, yang salah satunya mencantumkan Pramuka sebagai ekskul pilihan.

“Keputusan sudah diambil. Ini ada wacana baru. Bukan janji, tapi harapan besar saya, kita bisa menanamkan nilai-nilai kepramukaan ke dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,” ujar Nadiem dalam kesempatan yang sama.

Nadiem menegaskan P5 ataupun Pramuka bukan mata pelajaran. Dia menyampaikan pihaknya tidak mewacanakan untuk menambah atau mengurangi mata pelajaran.

“Tidak ada wacana sama sekali menambah mata pelajaran, saya tidak pernah menyebut itu. Kalau ada spekulasi seperti itu, kita tidak akan menambah atau mengurangi mata pelajaran sama sekali,” tegasnya.

Dia menerangkan P5 itu di luar mata pelajaran, tetapi masih masuk dalam kokurikuler. Menurutnya, 20 persen waktu di masa sekolah bukanlah di ruang kelas ataupun di mata pelajaran, tetapi melakukan proyek-proyek.

“Ini nih yang menurut saya mungkin ada potensi. Ini hanya wacana, bukan janji, bukan komitmen. Tapi harapan saya, diskusi dengan Kwarnas akan berlanjut, saya setuju seperti Kang Dede bilang, ada muncul satu joint statement, kita bisa punya kemitraan yang lebih baik,” jelasnya.

 

Konten-Facebook-Berita-Umum-Kutipan-Merah-Putih-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole