Lebak, Banten | Proyek pembangunan jalan poros desa dengan jenis hotmix di Kampung Coo, Desa lewicoo, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, menuai sorotan warga. Proyek yang baru saja rampung itu diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai standar kualitas. (Rabu, 22 Mei 2025)
Warga setempat mengungkapkan kekecewaannya karena jalan yang baru selesai dibangun sudah menunjukkan kerusakan. Permukaan jalan terlihat bergelombang, pecah-pecah, dan banyak tambalan.
“Saya lihat jalannya sudah mulai retak-retak padahal baru selesai dikerjakan. Sepertinya pengerasannya kurang maksimal, dan kualitas hotmix-nya juga meragukan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia juga menyebut, bahan material yang digunakan diduga tidak berkualitas sehingga menimbulkan keraguan terhadap ketahanan jalan dalam jangka panjang.
“Kalau dilihat dari anggarannya yang cukup besar, seharusnya hasilnya lebih maksimal agar bisa bertahan lama,” tambahnya.
Dari papan informasi proyek yang terpasang, diketahui pengerjaan jalan ini memiliki volume 938 meter x lebar 2,5 meter dengan sumber dana berasal dari Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp458.548.000.
Salah satu pengguna jalan yang juga merupakan warga Desa lewicoo menyampaikan keprihatinannya atas mutu pembangunan.
“Kesannya dikerjakan asal-asalan. Jalan ini penting untuk aktivitas warga, sayang kalau tidak dibangun dengan baik,” katanya.
Masyarakat berharap pemerintah desa dan pihak pelaksana dapat memberikan klarifikasi dan mengambil tindakan perbaikan. Selain itu, warga juga menuntut adanya transparansi serta akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek infrastruktur agar dana desa benar-benar memberi manfaat nyata dan berkelanjutan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak media masih berupaya menghubungi Pemerintah Desa Lewicoo dan pelaksana proyek untuk mendapatkan keterangan resmi.