Scroll untuk baca artikel
Journal-Media-nes
https://www.effectiveratecpm.com/zq4s6cex?key=1e1190f2e60de2e28cae5a341d9fb94d
Keamanan-Cyber

Kabar Daerah

Pemdes Warung Menteng Cijeruk Bogor Mengaku Tidak Ada Komunikasi dengan KSM P3A di Wilayahnya

189
×

Pemdes Warung Menteng Cijeruk Bogor Mengaku Tidak Ada Komunikasi dengan KSM P3A di Wilayahnya

Sebarkan artikel ini

Bogor, 22 Agustus 2024 – Pemerintah Desa (Pemdes) Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengakui bahwa tidak ada komunikasi dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) P3A di wilayahnya. Hal ini diungkapkan oleh Agil Alfarizki, Sekretaris Desa (Sekdes) Warung Menteng, dalam wawancara pada Kamis (22/08/2024).

Dalam pernyataannya, Agil Alfarizki menyebutkan bahwa dirinya tidak memiliki komunikasi dengan Dika, Ketua KSM yang bertanggung jawab atas program P3A. “Silahkan langsung hubungi saja yang bersangkutan karena saya sendiri kurang paham, Abdi ge bingung sebab Te aya komunikasi sareng abdi ge,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Red-and-Black-Bold-Minimalist-News-Update-Instagram-Reels-Video

Pentingnya Pengawasan dari Pemdes dan Warga

Program Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) merupakan inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur irigasi dan mendukung kesejahteraan petani. Namun, kurangnya komunikasi antara Pemdes dan KSM menimbulkan kekhawatiran mengenai efektivitas dan transparansi pelaksanaan program tersebut.

Sebagai penerima manfaat dari bantuan ini, Pemdes seharusnya berperan aktif dalam mengawasi pekerjaan P3A. Tidak hanya Pemdes, seluruh warga desa juga memiliki hak untuk mengawasi pelaksanaan bantuan yang diberikan. Pengawasan yang baik akan memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu panjang dan menunjang roda perekonomian para petani.

Dampak Kurangnya Komunikasi

Kurangnya komunikasi antara Pemdes dan KSM dapat berdampak negatif pada pelaksanaan program P3A. Tanpa koordinasi yang baik, ada risiko bahwa proyek tidak akan berjalan sesuai rencana, yang pada akhirnya dapat merugikan para petani yang seharusnya mendapatkan manfaat dari program ini.

Agil Alfarizki menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam program P3A. “Komunikasi yang baik adalah kunci untuk memastikan bahwa semua pihak memahami peran dan tanggung jawab mereka. Dengan begitu, kita bisa mencapai hasil yang maksimal,” tambahnya.

Baca Juga  Upacara Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2024 Kota Bogor: Mengukuhkan Semangat Indonesia Emas

Harapan ke Depan

Ke depan, diharapkan ada perbaikan dalam komunikasi dan koordinasi antara Pemdes Warung Menteng dan KSM P3A. Dengan adanya komunikasi yang lebih baik, diharapkan program P3A dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para petani di Desa Warung Menteng.

Warga desa juga diimbau untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan program ini. Partisipasi aktif dari warga akan membantu memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar digunakan untuk kepentingan bersama dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Kasus ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam pelaksanaan program bantuan. Pemdes Warung Menteng dan KSM P3A perlu bekerja sama lebih erat untuk memastikan bahwa program P3A dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para petani. Dengan pengawasan yang baik dari Pemdes dan partisipasi aktif dari warga, diharapkan pembangunan yang dilakukan dapat berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan masyarakat desa.

Konten-Facebook-Berita-Umum-Kutipan-Merah-Putih-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole