Lebak, Banten – Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, telah menetapkan enam produk sebagai unggulan daerah. Penetapan ini dilakukan karena bahan baku yang melimpah dan produk-produk tersebut telah menjadi andalan ekonomi masyarakat setempat.
“Kami minta produk enam produk unggulan itu bisa terus bersaing di pasar,” kata Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Juli Zakiah, dalam keterangannya di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu.
Keenam produk unggulan tersebut adalah gula aren, kerupuk emping, batik, pengolahan pisang dan ikan, serta kerajinan bambu. Produk-produk ini telah tumbuh dan berkembang, menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan, mengatasi kemiskinan, dan menyerap lapangan pekerjaan.
Produk gula aren dan kerajinan bambu bahkan telah menembus pasar ekspor. Gula aren diproduksi di berbagai kecamatan seperti Cigemblong, Cijaku, Leuwidamar, Sobang, Cibeber, Cihara, Panggarangan, Malingping, dan Cilograng. Sementara itu, produk kerajinan bambu banyak dihasilkan di Kecamatan Rangkasbitung, Sajira, Cimarga, Cirinten, dan Bojongmanik.
Produk pengolahan pisang dan ikan juga menjadi unggulan, dengan berbagai olahan seperti abon, bakso, dan kerupuk ikan yang diproduksi di Kecamatan Wanasalam, Malingping, dan Cihara.
Selain itu, kerupuk emping yang diproduksi di Kecamatan Warunggunung dan Cikulur telah mampu memasok kebutuhan pasar di Jakarta dan Bandung1.
Pemerintah Kabupaten Lebak terus mendorong peningkatan mutu dan kualitas produk unggulan daerah ini agar mampu menembus pasar domestik dan mancanegara.
Berbagai bantuan seperti peningkatan mutu kemasan, sertifikasi halal, perizinan rumah tangga, pemasangan barcode, dan pelatihan digitalisasi diberikan kepada para pelaku UMKM.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan produk unggulan Kabupaten Lebak dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.