Lebak,Journalmedianews.com|Pada bulan Maret 2024, petani di Kabupaten Lebak, Banten merasa senang dengan hasil panen perdana. Usaha pertanian pangan terbukti menguntungkan, terutama karena harga gabah kering pungut (GKP) yang ditampung oleh tengkulak mencapai Rp6.000 per kilogram.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah, Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak, Ruhiana, mengapresiasi harga GKP yang masih tinggi dibandingkan sebelumnya (sekitar Rp7.000 per kilogram), meskipun saat ini telah turun menjadi Rp6.000 per kilogram. Meski harga gabah basah mengalami penurunan, tetapi situasi ini tetap menguntungkan bagi para petani.
Wilayah Kabupaten Lebak memasuki musim panen seluas 150 hektare, dan sebagian besar gabah basah telah dijual ke penampung. Sisa gabah digunakan sebagai bekal konsumsi keluarga. Harga gabah basah yang masih relatif tinggi (di atas harga patokan pemerintah sebesar Rp5.000 per kilogram) membuat usaha pertanian pangan tetap menguntungkan dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Produktivitas panen rata-rata mencapai 6 ton GKP per hektare. Jika 5 ton gabah dijual dengan harga Rp6.000 per kilogram, maka petani bisa menghasilkan pendapatan ekonomi sebesar Rp30 juta. Setelah memotong biaya upah pekerja dan pembelian pupuk sekitar Rp10 juta, petani dapat meraup keuntungan bersih sebesar Rp20 juta.
Pendapatan sebesar itu merupakan kali pertama bagi banyak petani yang berhasil meraih keuntungan besar. Sisa satu ton gabah dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga selama musim tanam berikutnya.
Ruhiana menyatakan keyakinannya bahwa perputaran uang untuk petani di daerah ini mencapai miliaran rupiah dengan luas panen mencapai 150 hektare.
Panen padi bulan Maret 2024 berjalan relatif baik tanpa serangan hama penyakit. Isian gabah juga cukup padat. Petani merasa bersyukur dengan hasil panen ini, dan usaha pertanian pangan terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Kebanyakan petani menanam benih inpari 32, sehingga kualitas produktivitas mencapai 6 ton GKP,” tambah Ruhiana.
Pada bulan Maret 2024, panen padi di Kabupaten Lebak, Banten, menunjukkan hasil yang relatif baik. Tidak ada laporan tentang serangan hama penyakit, dan isian gabah tergolong padat.
Para petani merasa bersyukur dengan hasil panen ini, karena situasi ini memastikan bahwa usaha pertanian pangan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Ketua Kelompok Tani Sukabungah, Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak, Ruhiana, menyatakan bahwa sebagian besar petani di wilayah ini menanam benih inpari 32, yang menghasilkan kualitas produktivitas yang baik hingga mencapai 6 ton GKP per hektare.
Salah satu petani, Junaedi (60), yang berlokasi di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengungkapkan kepuasannya dengan hasil panen pada musim pertama tahun 2024. Harga GKP yang mencapai Rp6.000 per kilogram membuat panen ini menguntungkan. Pendapatan dari usaha pertanian pangan bisa mencapai Rp30 juta per hektare jika menjual gabah basah dengan harga yang sama.
Perlu dicatat bahwa pada panen 2022-2023, harga GKP berada di bawah Rp5.000 per kilogram, sehingga keuntungan relatif lebih kecil. Namun, harapan petani adalah agar harga gabah tetap baik di masa depan, sehingga mereka dapat terus mensejahterakan keluarga.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menyambut baik situasi harga GKP yang relatif positif di pasaran. Ia mengajak para petani yang telah panen untuk melakukan gerakan percepatan tanam guna meningkatkan produksi pangan.
Semoga hasil panen yang baik ini terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat petani di Kabupaten Lebak. 🌾🌱