Scroll untuk baca artikel
Journal-Media-nes
https://www.effectiveratecpm.com/zq4s6cex?key=1e1190f2e60de2e28cae5a341d9fb94d
Keamanan-Cyber

Kabar Daerah

Ketegangan Warnai Musrenbang RKPDesa 2025 di Desa Bojongmurni: Warga Tagih Janji Kepala Desa

164
×

Ketegangan Warnai Musrenbang RKPDesa 2025 di Desa Bojongmurni: Warga Tagih Janji Kepala Desa

Sebarkan artikel ini

Bogor,17 Oktober 2024 – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) di Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, yang bertujuan menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) tahun 2025, berlangsung penuh ketegangan pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Sejumlah warga menyuarakan ketidakpuasan mereka dan mempertanyakan beberapa janji proyek yang hingga kini belum terealisasi.

Red-and-Black-Bold-Minimalist-News-Update-Instagram-Reels-Video

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Kabupaten Bogor “Tegar Beriman”.

Namun, suasana yang diharapkan kondusif berubah ketika Kepala Desa Muhamad Kusnadi memberikan sambutan awal. Harapannya agar musyawarah berjalan lancar dan menghasilkan program yang bermanfaat justru dibalas dengan tuntutan konkret dari masyarakat.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bojongmurni sempat mengimbau warga untuk menjaga fasilitas yang telah ada. Namun, beberapa peserta menyatakan bahwa infrastruktur yang dijanjikan sebelumnya pun belum terealisasi.

Salah satu perwakilan dari Kecamatan Ciawi memperingatkan bahwa usulan pembangunan harus berdasarkan kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar keinginan.

Ia juga melontarkan kritik tajam kepada pemerintah desa terkait rendahnya respons terhadap warga.

“Kalau hanya sekadar janji manis dan menghilang saat dibutuhkan, kapan warga bisa benar-benar merasa terlayani? Kehadiran bukan sekadar fisik, tapi komitmen,” sindirnya, menyiratkan kekecewaan atas minimnya partisipasi kepala desa di berbagai agenda masyarakat.

Sesi tanya jawab yang seharusnya menjadi sarana untuk menyerap aspirasi justru memperburuk suasana. Beberapa warga mengungkapkan keluhan bahwa Kepala Desa sulit ditemui ketika dibutuhkan.

“Kami sudah beberapa kali meminta audiensi dan mengundangnya ke acara warga, tapi beliau tidak pernah datang. Kalau begini, bagaimana kami bisa menyampaikan aspirasi kami?” ujar seorang warga dengan nada kecewa.

Situasi ini memperkuat kesan bahwa pemerintah desa tidak sepenuhnya memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga  Nuansa Semarak Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 di Desa Pasir Erih

Sesi diskusi yang awalnya diharapkan kondusif berubah panas ketika beberapa perwakilan kelompok melayangkan kritik keras. Salah satu warga secara tegas menuntut penjelasan terkait proyek yang diumumkan namun tak kunjung dikerjakan.

“Bagaimana kami bisa merawat, kalau yang dijanjikan saja belum terlihat hasilnya?” ujar peserta lain dengan nada tinggi.

Saat dikonfirmasi oleh awak media, salah satu warga mengungkapkan bahwa ada agenda perbaikan jalan yang belum terealisasi.

“Belum lama ada dana yang dianggarkan untuk perbaikan jalan lingkungan, namun sampai hari ini belum ada hasil apa-apa. Jadi bisa dibilang anggaran tersebut fiktif,” ujarnya sambil sedikit tertawa melihat kinerja dari pemerintahan desa.

Meski acara ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh Kusnadi dan perwakilan tokoh masyarakat, ketegangan belum sepenuhnya reda.

Warga berharap agar Musrenbang kali ini tidak hanya sekadar seremonial dan hasilnya benar-benar direalisasikan tanpa berakhir sebagai janji kosong seperti sebelumnya.

Konten-Facebook-Berita-Umum-Kutipan-Merah-Putih-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole